Inovasi
Pembelajaran Genetika Melalui Media Interaktif "Genetify" Berbasis
Articulate Storyline 3 di Kelas XII IPA SMAN 3 Muara Teweh
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran biologi di kelas XII IPA, terutama
pada topik genetika, sering kali menimbulkan kesulitan bagi siswa karena
konsep-konsep yang abstrak, seperti Hukum Mendel, yang membutuhkan pemahaman
mendalam tentang pewarisan sifat. Idealnya, proses pembelajaran biologi harus
mampu melibatkan siswa secara aktif dan membantu mereka dalam memvisualisasikan
konsep-konsep genetika yang kompleks. Menurut Kurikulum Merdeka, pembelajaran
yang berpusat pada siswa dan berbasis teknologi dapat meningkatkan motivasi
belajar dan keterlibatan siswa dalam memahami materi yang disampaikan
(Kemdikbud, 2020).
Namun, berdasarkan hasil pengamatan di SMAN 3 Muara
Teweh, ditemukan bahwa aktivitas dan nilai siswa dalam mempelajari genetika
masih rendah. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan media pembelajaran yang
hanya bergantung pada buku teks dan presentasi konvensional, yang tidak cukup
interaktif dan menarik. Jika masalah ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan
pemahaman siswa akan materi genetika tetap rendah dan berdampak pada hasil
ujian akhir mereka.
Sebagai alternatif solusi, penggunaan media
pembelajaran berbasis teknologi, seperti aplikasi Articulate Storyline 3,
memungkinkan guru menciptakan media interaktif yang lebih menarik dan dapat
memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan demikian,
dikembangkan media pembelajaran interaktif "Genetify" yang berisikan
materi tentang Hukum Mendel serta edugames Menjadi Detektif Genetika yang
menggunakan diagram Punnett.
B.
Identifikasi Masalah
Masalah utama yang dihadapi dalam pembelajaran
genetika di kelas XII IPA adalah rendahnya nilai dan aktivitas siswa. Mereka
cenderung pasif, kesulitan memahami konsep pewarisan sifat, dan tidak
termotivasi untuk terlibat dalam diskusi atau eksperimen.
C. Tujuan
Tujuan dari praktik baik ini adalah:
1.
Meberikan kualitas pembelajaran genetika di kelas
XII IPA melalui media interaktif "Genetify".
2.
Meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa dalam
memahami Hukum Mendel 1 dan 2.
3.
Meningkatkan profesionalisme guru dalam
mengintegrasikan teknologi pembelajaran berbasis aplikasi dalam pembelajaran.
D. Hasil yang
Diharapkan
Diharapkan dengan penerapan "Genetify",
siswa akan lebih aktif dan termotivasi dalam belajar genetika, khususnya
tentang Hukum Mendel 1 dan 2 yaitu tentang pewarisan sifat. Media ini juga
diharapkan dapat membantu siswa memvisualisasikan persilangan genetika dengan
lebih mudah melalui diagram Punnett yang interaktif. Selain itu, diharapkan
peningkatan nilai siswa pada aspek pemahaman konsep genetika dan kemampuan
berpikir kritis sesuai dengan karakter pelajar Pancasila.
E. Metode
Pemecahan Masalah
1.
Paparan Teori
a.
Teori Pembelajaran Berbasis Teknologi dan
Interaktif
Metode pemecahan masalah dalam konteks ini
didasarkan pada teori pembelajaran berbasis teknologi, khususnya constructivist
learning atau pembelajaran berbasis konstruktivisme. Menurut Munir (2010),
pembelajaran berbasis teknologi dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa,
dengan memberikan kesempatan untuk belajar melalui eksplorasi, percobaan, dan
penemuan mandiri. Dalam media "Genetify", penggunaan teknologi
interaktif bertujuan untuk membuat konsep genetika, yang abstrak, menjadi lebih
konkret dan dapat divisualisasikan.
Menurut teori pembelajaran konstruktivis, siswa
membangun pengetahuannya secara aktif melalui interaksi dengan lingkungan, dan
ini sejalan dengan penggunaan media pembelajaran interaktif seperti edugames
dalam "Genetify". Aplikasi berbasis Articulate Storyline 3
memungkinkan siswa untuk lebih terlibat dan memahami Hukum Mendel melalui
eksperimen digital, di mana mereka mempraktikkan persilangan genetik secara
virtual menggunakan diagram Punnett.
b.
Teori Motivasi dalam Pembelajaran
Teori lain yang mendukung pemecahan masalah ini
adalah teori motivasi belajar. Berdasarkan teori Expectancy-Value
(Wigfield & Eccles, 2000), motivasi siswa dipengaruhi oleh dua hal: harapan
untuk sukses dan nilai yang mereka lekatkan pada tugas tersebut. Dengan
menggunakan media yang menarik seperti "Genetify", siswa diberikan
tugas yang menantang namun dapat diakses, yang meningkatkan ekspektasi mereka
untuk berhasil. Media ini juga memberikan nilai tambah dalam pembelajaran
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bermain sambil belajar, yang
meningkatkan motivasi intrinsik mereka untuk memahami materi genetika.
c.
Teori Gamifikasi dalam Pendidikan
Gamifikasi dalam pembelajaran biologi, khususnya
pada materi yang kompleks seperti Hukum Mendel, telah terbukti mampu
meningkatkan keterlibatan siswa. Menurut studi dari Fuadiyah et al. (2022),
penggunaan edugames dalam pembelajaran biologi secara signifikan dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Dalam
"Genetify", konsep gamifikasi diaplikasikan melalui permainan
detektif genetika, di mana siswa dapat melakukan persilangan genetik melalui
simulasi interaktif. Hal ini memungkinkan siswa belajar secara mendalam namun
tetap menyenangkan.
d.
Penggunaan Media Visual dan Interaktif dalam
Pembelajaran
Paparan teori lain yang menjadi acuan adalah
penggunaan media visual dan interaktif dalam pembelajaran. Menurut penelitian
Wulandari dan Yogica (2022), media interaktif seperti e-modul dan aplikasi
berbasis Android sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterlibatan
siswa, terutama pada pembelajaran jarak jauh. Dalam kasus "Genetify",
media interaktif ini tidak hanya membantu siswa memvisualisasikan konsep
genetika tetapi juga memberi mereka ruang untuk belajar secara mandiri.
e.
Pendekatan Problem-Solving dalam Pembelajaran
Genetika
Metode pemecahan masalah juga mengacu pada
pendekatan problem-solving atau penyelesaian masalah dalam pembelajaran.
Dalam media "Genetify", siswa dihadapkan pada skenario persilangan
genetik yang memerlukan pemecahan masalah melalui analisis diagram Punnett. Hal
ini selaras dengan teori dari Polya (1973) tentang pentingnya berpikir analitis
dalam proses problem-solving. Siswa belajar dengan mencoba berbagai kombinasi
genetik dan melihat hasilnya, sehingga mereka dapat memahami prinsip-prinsip
pewarisan sifat dengan lebih baik.
f.
Rujukan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, pemecahan masalah
didefinisikan sebagai tindakan atau proses mencari solusi untuk suatu masalah
atau tantangan. Dalam konteks ini, pemecahan masalah dalam pembelajaran
genetika diterapkan melalui kombinasi teknologi interaktif, pendekatan
gamifikasi, dan problem-solving berbasis eksperimen. Siswa dilibatkan secara
aktif dalam proses pembelajaran, di mana mereka tidak hanya menerima informasi
secara pasif, tetapi juga mencari solusi atas permasalahan yang diberikan dalam
skenario pembelajaran.
F. Pelaksanaan
dan Hasil Penyelesaian Masalah (STAR)
1. Situasi
Pada awalnya, proses pembelajaran genetika di kelas
XII IPA SMAN 3 Muara Teweh masih menggunakan metode ceramah dan presentasi
statis. Media yang digunakan tidak cukup interaktif, sehingga siswa merasa bosan
dan kesulitan memahami materi yang kompleks seperti Hukum Mendel.
2. Tantangan
Tantangan utama adalah bagaimana menyederhanakan
konsep pewarisan sifat dan membuat siswa aktif berpartisipasi dalam proses
belajar. Selain itu, guru juga dihadapkan pada keterbatasan waktu dan sumber
daya untuk mengembangkan media pembelajaran yang interaktif, sementara siswa
membutuhkan alat bantu visual yang dapat meningkatkan pemahaman mereka.
3. Aksi
Untuk mengatasi masalah tersebut, langkah-langkah
yang diambil adalah sebagai berikut:
- Pengembangan
media pembelajaran interaktif "Genetify" menggunakan aplikasi
Articulate Storyline 3.
- Penyusunan
materi yang berfokus pada Hukum Mendel 1 dan 2, serta integrasi edugames
yang mengajak siswa untuk bermain sebagai "detektif genetika"
yang menyelesaikan kasus persilangan.
- Penerapan
metode pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan pendekatan
problem-solving. Siswa diajak untuk berdiskusi dalam kelompok kecil dan
memecahkan masalah melalui diagram Punnett.
- Penggunaan
"Genetify" secara bertahap dalam pembelajaran selama 2
pertemuan, di mana siswa dapat mengeksplorasi media, mengerjakan kuis
interaktif, dan bermain edugames yang dirancang untuk memvisualisasikan
konsep persilangan genetik.
4. Refleksi
Setelah
penerapan media pembelajaran interaktif ini, hasil yang diperoleh menunjukkan
adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman siswa terhadap konsep Hukum
Mendel. Berdasarkan evaluasi hasil belajar, 80% siswa mengalami peningkatan
nilai, terutama dalam hal penguasaan diagram Punnett. Selain itu, observasi
terhadap aktivitas kelas menunjukkan siswa lebih aktif bertanya dan terlibat
dalam diskusi kelompok.
Efektivitas
"Genetify" juga didukung oleh umpan balik positif dari siswa, yang
menyatakan bahwa media tersebut membantu mereka lebih memahami materi dan
membuat pembelajaran genetika lebih menarik. Beberapa kendala teknis terkait
penggunaan aplikasi berbasis komputer dan smartphone dapat diatasi
dengan menyediakan tutorial singkat dan bantuan dari guru selama proses pembelajaran.
F.
Simpulan dan Saran
Penggunaan media pembelajaran interaktif
"Genetify" berbasis Articulate Storyline 3 terbukti efektif dalam
meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep Hukum Mendel. Media ini tidak
hanya membantu memvisualisasikan konsep genetika yang abstrak, tetapi juga
mendorong siswa untuk lebih aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Ke
depannya, disarankan agar media pembelajaran interaktif serupa dikembangkan
untuk topik-topik lain dalam biologi, serta diintegrasikan dengan strategi
pembelajaran yang lebih kolaboratif.
G. Daftar
Pustaka
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Kurikulum Merdeka: Buku Pedoman Guru.
Jakarta: Kemdikbud.
Munir.
(2010). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: Alfabeta.
Wulandari,
F., Yogica, R., & Darussyamsu, R. (2022). Analisis manfaat penggunaan
e-modul interaktif sebagai media pembelajaran jarak jauh di masa pandemi
COVID-19. Khazanah Pendidikan, 15(2), 139-144.
Khairini,
R., & Yogica, R. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Berbentuk Android Packaging Kit (APK) pada Materi Virus. Jurnal Penelitian
dan Pengembangan Pendidikan, 5(3), 406-413.
terus berkarya bapak Hafidz, tetaplah menjadi guru yang menginspirasi dan berpihak pada murid
BalasHapusKeren genefy nya pak hafiz
BalasHapusmaju terus